Jumat, 13 April 2012

Mencari Jalur COS Radio untuk Membuat Repeater Sederhana Buatan Sendiri





Membuat repeater atau pancar ulang sendiri mungkin menjadi kepuasan tersendiri, apalagi jika repeater yang dibuat itu bisa dipergunakan oleh banyak orang dengan biaya yang relatif murah dengan kualitas yang tidak beda dan kalah jauh dengan versi breanded, bagi mereka yang mempunyai dana besar dan mempunyai keahlian di bidang elektronika apa lagi di bagian teknik radio hal tersebut tidaklah menjadi penghalang untuk mempunyai dan membuat repeater dengan kualitas yang terbaik.
Postingan kali ini saya tidak menggunakan kata atau istilah-istilah teknik yang biasa dipergunakan oleh banyak rekan yang biasa menuliskan artikel-artikelnya di blog atau disitus terkenal, saya berharap dengan bahasa yang sederhana dapat dengan mudah dimengerti oleh teman-teman pembaca. Membuat Repeater sendiri dengan menggunakan radio-radio yang biasa dipergunakan tanpa harus mengganti dengan radio mahal seperti motorola, memang dibutuhkan keahlian dibidang elektro dan teknik radio, terutama pada saat mencari jalur COS di radio input atau radio RXnya.

Ok terlepas dari keahlian di bidang elektronika, kita sama-sama mencoba membuat CORnya dan mencari dimana posisi COSnya, Beberapa peralatan pendukung yang harus dilengkapi untuk membuat repater sederhana khusunya di bagian penggerak relay atau CORnya :
1. Siapkan Multimeter/ Multitester
2. Solder Listrik + Timah Solder
3. Penyedot Timah (jika diperlukan)
4. Gunting/ Pisau Cutter
5. Kopi atau teh + camilan

Berikut komponen-komponennya,
1. PCB Lobang Halus/ PCB IC 2. Transistor C9013 3. Transistor C9012 4. Dioda IN4148 5. Dioda IN4007 6. Resistor 100K 7.Resistor 10K 8. Radio RX dan Radio TX 9. Radio HT
Jalur COS Radio, untuk apa jalur COS tersebut pada repeater..?
Jalur ini sebagai sinyal penggerak CORnya, sinyal COS ini diambil dari radio input/ radio yang digunakan sebagai radio rx, pada cos akan terjadi perubahan besar level tegangan. Disaat radio mendapatkan sinyal atau dalam keadaan standbye. besar level tegangan biasanya kisaran 0 Volt - 5 Volt, dan tidak menutup kemungkinan bisa saja ada yang lebih atau kurang dari itu, itu semua tergantung dari radio RX yang digunakan. supaya sedikit paham kita asumsikan saja level tegangan diatas sebagai berikut :
0 Volt = Logika 0 atau Low
5 Volt = Logika 1 atau High
Sebagai contoh cos yang ditampilkan pada led, mungkin di HT V68 jika ada sinyal yang masuk maka led hijau indikator akan menyala, jika dalam keadaan standbye maka led tadi akan mati, nah perubahan kondisi inilah bisa kita jadikan sebagai cosnya.


Apakah Semua radio bisa dijadikan repeater ?
Pada dasarnya semua radio bisa dijadikan repeater selama radio tersebut masih bisa dipergunakan layaknya kita berkomunikasi biasa (kontek-kontek), artinya jika hendak dijadikan sebagai radio RX radio tersebut haruslah baik dalam penerimaan sinyal, (selectiv), jika hendak di jadikan sebagai radio TX haruslah radio tersebut bisa transmit. 







Setelah jalur COS didapatkan dari radio RX, langkah selanjutnya membuat rangkaian COR, untuk rangkaian COR ini bisa di buat dengan menggunakan satu buah transistor dimana funsgi dari rangkaian cor tersebut hanya sebagai penggerak PTT untuk radio TX, secara otomatis berdasarkan sinyal masukan dari cos sebagai pemicunya 

Repeater = Ulang artinya pengulangan, suara yang masuk di ulang kembali dengan cara di pancarkan kembali pada saat yang bersamaan, oleh karena itulah dibutuhkan rangkain penggerak PTT atau bisa kita sebut dengan COR, pada rangkain COR Convensional biasanya dilengkapi dengan OPamp,TONE dan DTMF yang memungkinkan kualitas suara bisa diperbaiki dan dapat di kendalikan dari jarak jauh melalui nada tone DTMF, Kendali jarak jauh dengan menggunakan DTMF bisa menggunakan radio HT biasa dengan menekan tombol angka, atau bisa juga dengan menggunakan HP sebagai pengendalinya

Dari beberapa pertanyaan teman yang masuk keemail saya baik itu yang sudah pernah mencoba membuat sendiri dengan menggunakan icom2100 sebagai repeater hasilnya cukup memuaskan, dan berharap dengan membuat sendiri repeater kita bisa lebih memahami bagaimana prinsip kerja dari pancar ulang tersebut.
 

Apa perbedaan buatan branded, dengan buatan sendiri/rakitan ?
Wah kalau ini pertanyaannya kembali ke personal masing-masing, ada diantara mereka yang merasa puas dengan apa yang dibuat dengan tangannya sendiri dan ada juga yang puas jika segala sesuatunya dinilai dengan harga yang mahal, kalau versi saya produk brended sama dengan rakitan juga hanya saja tempat merakitnya saja yang beda, rakitan sendiri mungkin dirakit dirumah dengan menggunakan fasilitas komponen dan tools apa adanya, sedangkan yang brended dibuat bukan di rumah tapi disuatu tempat yang memang memproduksikannya secara masal produk tersebut. coba lihat penelitian beberapa rekan yang berada diluar negara kita hampir semua mereka melakukan uji coba terlebih dahulu dengan berbagai try and error, dan kemudian baru di produksi, kesimpulannya mereka bisa karena terbiasa yang sudah terlebih dahulu melakukan ujicoba-ujicoba, so sampai kapan kita menggunakan produk-produk mereka..?
wooo alah malah cerita terus, next Sebelum kita membuat rangkaian cornya ada baiknya kita cari dulu cosnya, nah untuk cos itu diambil dari radio yang akan dijadikan sebagai Input/ RX pada radio ini mungkin boleh radio yang sudah tidak ada Final RFnya, untuk radio terserah teman-teman mau pake apa ? sebagai contoh saja saya menggunakan ICOM 2100 cara ini hampir sama dengan yang lainnya:
Buka terlebih dahulu radionya, berlahan-lahan jangan sampe radio yang tadionya nyala malah jadi mati, wkkwwk, kemudian siapkan radio HT dimana radio HT ini kita gunakan sebagai alat bantunya, aturlah frekuensi radio yang akan dijadikan sebagi input dengan HT tadi. 



 
perhatikan bagian yang diberi lingkaran merah, terdapat jumper conector antara motherboard dengan panel depan, ambil multitester kemudian seting multiteseter tersebut untuk mengukur tegangan DC, Pilih saja 50Volt DC, Probe yang berwarna hitam pasang di ground atau dibody radio, kemudian nyalakan radio dan pastikan frekuensi radio sama dengan HT

Setelah frekuensinya sama langkah selanjutnya gunakan probe multitester yang berwana merah, coba satu-satu setiap pin conector penghubung antara moteherboard dengan panel depan sambil menekan PTT pada HT dan lihat jarum multitester, pada saat HT dilepas atau tidak ditekan sama sekali apakah jarum bergerak atau tidak, kemudian coba tekan PTT HT apakah jarum bergerak ?
Diantara pin-pin tersebut pasti ada yang kondisinya seperti diatas, sampai disini semoga bisa membantu, alasannya kenapa pencarian awal dimulai dari pin antara board dengan panel depan, karena dipanel depan juga membutuhkan sinyal-sinyal yang mengkondisikan perangkat dalam keadaan standbye dan receive, satu contoh sederhana pada radio HT sering di tambahkan satu buah led indikator yang menandakan bahwa radio sedang menerima sinyal, setelah menemukan jalur COSnya tadi langkah selanjutnya pastikan kondisi COSnya seperti asumsi diatas antara low dan high.
Jika radio dalam keadaan standbye level tegangan pada jalur cosnya Rendah 0 volt pada multitester jarum tidak bergerak alias LOW, Pada saat radio mendapatkan sinyal yang dipancarkan oleh HT dan jarum multitester bergerak level tegangan naik menjadi 5 volt atau High maka kita asumsikan Cosnya adalah High.
Untuk apakah cos high low diatas.? sebenarnya low atau high bagi mereka yang sudah pengalaman gak masalah, itu hanya membantu kita pembuatan rangkaian CORnya, jika radio RX tersebut pada saat mendapatkan sinyal dari luar dan pada jalur cos mengeluarkan sinyal tegangan sebesar 5 volt maka transistor yang digunakan adalah NPN, dan sebaliknya jika jalur cos pada saat menerima sinyal level teganggannya low maka transistor yang digunakan adalah PNP.
Perhatikan Skema rangkaian dibawah ini:

Perhatikan rangkaian dasar diatas
Input diatas terhubung di kaki basis transistor, karena transistor menggunakan type NPN maka transistor akan bekerja apa bila kaki basis mendapatkan sinyal tegangan positiv, dimana tegangan ini kita ambil dari jalur cos yang berlogika high, jadi pada saat kaki basis mendapatkan tegangan positiv maka transistor akan bekerja, sehingga kaki emitor dan kolektor terhubung, maka pada outpunya berlogika nol, arus dari ground lewat melalui kaki emitor dan kolektor, dan RL menjadi tahanan beban, dan pada saat kaki basis transistor tidak mendapatkan tegangan positiv maka transistor akan lepas, kalau kita ibaratkan pada PTT ektramic yang biasa kita pergunakan, tegangan basis sama dengan tangan kita untuk menekan ptt pada saat kita hendak berbicara kita menekan ptt agar kontak atau tombol yang ada bisa terhubung dan pada saat kita tidak ingin bicara tangan kita akan melepaskan tombol ptt dan kontak pun akan kembali lepas.
Karena digunakan untuk pancar ulang yang membutuhkan kerja cepat dan terus menurus secara otomatis maka diperlukanlah rangkaian yang dapat bekerja dengan sendirinya itulah rangkaian COR, berikut ini rangkaian sederhana yang hanya menggunakan satu buah transistor untuk mengerakkan relay, dimana relay inilah yang nantinya sebagai point contact PTT radio TX pemancar repeaternya.
Rangkaian yang sederhan diatas bisa dipergunakan untuk COS yang berlogika High, untuk tegangan VCC inputnya sesuikan dengan tegangan relaynya, daftar komponen dari rangkaian diatas.
D1, D2 = IN4001
C1 = 470mf/16Volt
R1  = 10K
Q1 = 2SC9013
C2 = 10mf/25Volt
RLY = 5 Volt/8Volt/12Volt

Nilai komponen diatas tidak jadi patokan teman-teman bisa saja merubah nilai tersebut, sesuaikan dengan tengangan cosnya, untuk transistor bisa gunakan apa saja selama type NPN karena penggunaan transistor pada rangkaian diatas sebagai saklar, sedangkan untuk capasitor C2 jika nilainya di perbesar bisa menjadi delay pada repeater.

Artikel ini belum komplit. Mohon maaf koneksi sedang tidak bersahabat, silahkan kunjungi kembali dikemudian hari untuk melihat postingan selengkapnya, sama-sama belajar membuat repeater sederhana karya sendiri dan mengetahui prinsip kerja dari repeater tersebut.